Memiliki IQ tinggi atau diatas rata-rata memang bisa menjadi
kebanggaan tersendiri. Karena hanya sedikit manusia yang mendapat karunia untuk
terlahir sebagai si Pintar. Otaknya mirip-mirip prosesor komputer terbaru,
cepet sekali mengolah berbagai pengetahuan yang pernah dipelajarinya. Lebih
cepat dari orang kebanyakan.
IQ merupakan bentuk kecerdasan manusia yang juga bisa
dikembangkan melalui serangkaian proses pembelajaran. Karena jika Anda ingin ber-IQ
tinggi, saat ini telah banyak metode pembelajaran yang jauh lebih baik. Melalui
pendidikan formal maupun non formal. Dalam dunia pendidikan, tolok ukur IQ ditulis
dalam bentuk nilai pada rapot semester dan Ijasah sejak SD hingga universitas.
Nah .... lalu gunanya apa IQ dalam kehidupan in? ada yang tau .....?
Hanya untuk bekerja. Karena sehebat apapun IQ manusia, pada
akhirnya tolok ukur IQ yang tertulis pada ijasah akan digunakan untuk bekerja
untuk menghasilkan finansial. Termasuk juga berbagai kecerdasan dan skill lain
yang kita miliki.
Lalu apa hubungannnya IQ dan Percintaan?
Hidup berpasang-pasangan adalah kewajiban seluruh umat
manusia sebagai takdir dari Sang Pencipta agar bisa melahirkan keturunan untuk
melanjutkan garis kehidupan selajutnya. Jadi hidup berpasangan adalah takdir,
sedangkan memiliki keturunan adalah kewajiban manusia untuk berusaha.
Hidup berpasangan sebenarnya adalah aktivitas yang rumit.
Hidup berpasangan pasti akan melibatkan cinta, kebersamaan, pernikahan dan
berkeluarga ketika memiliki anak. Ada kebahagiaan, kedamaian, kekasih sayang
dan keharmonisan didalamnya. Namun dibalik keindahan itu, ada juga masalah,
kesedihan, pertengkaran dan perpisahan yang menyakitkan.
Masalahnya, apakah IQ merupakan kecerdasan yang tepat dalam
percintaan ini?
Saya, Bara Susanto, menjelaskan hal ini dalam sebuah buku
yang berjudul Sexual Intelligence – Basic for Relationship Goals. Bahwa IQ
bukanlah kecerdasan yang tepat untuk diandakan dalam percintaan. Termasuk juga
berbagai kecerdasan lain yang menjadi keunggulan manusia. Karena semua
kecerdasan itu pada akhirnya berguna untuk aktivitas finansial, bukan aktivitas
percintaan dan kebersamaan.
Seks, seksual dan seksualitas merupakan tiga aktivitas utama
dalam percintaan dan kebersamaan yang sama sekali tidak berhubungan dengan IQ. Karena
pada dasarnya, ketiganya bisa dilakukan dengan mengandalkan insting, tanpa
dengan kecerdasan. Sekalipun pada akhirnya, kecerdasan lah yang membedakan
kualitas perilaku seksual. Tetapi kecerdasan itu bukanlah IQ.
Contohnya, orang gila yang terbukti masih bisa berhubungan seks
layaknya kita-kita yang normal. Orang bodoh dan pintar yang ternyata sama-sama
bisa berciuman dan menginginkan berciuman dengan pasangannnya. Orang gila yang
bodoh pun tetap memiliki keinginan yang sama dengan kita untuk memiliki
pasangan.
Jadi jika buka IQ, apa kecerdasan yang cocok untuk
percintaan?
Kecerdasan yang paling tepat adalah Sexual Intelligence atau
Kecerdasan Seksual. Sexual Intelligence adalah kemampuan untuk memahami,
melakukan dan menyelesaikan berbagai hal yang berhubungan dengan proses
sebab-akibat seks, seksual dan seksualitas yang melekat seumur hidup
berdasarkan tujuh kecerdasan seksual.
Sexual Intelligence (SI) ini saya deskripsikan dalam sebuah
buku berjudul Sexual Intelligence – Basic for Relationship Goals. Buku ini
merupakan kesimpulan dari riset panjang selama 9 tahun (2009-2017) tentang “Pengaruh
Perilaku Seks, Seksual dan Seksualitas Dalam Pencapaian Semua Tujuan Hidup
Manusia”. Sexual Intelligence memberikan batasan, arah dan tujuan yang jelas
dalam cinta dan kebersamaan. Sehingga, setiap orang bisa memahami, melakukan
dan menyelesaikan berbagai hal yang berhubungan dengan seba-akibat cinta dan
kebersamaan dengan panduan yang tepat.
Bukankah kita tidak pernah memiliki panduan yang seperti ini?
Jadi Sexual Intelligence adalah kecerdasan yang paling cocok untuk
memenuhi takdir hidup berpasang-pasangan tanpa mengesampingkan IQ yang berperan
untuk dalam kehidupan finansial. Karena dalam percintaan, sejarah telah
membuktikan jika IQ dan semua kehebatan manusia terbukti gagal jika harus
dihadapkan dengan CINTA yang penuh kebahagiaan dan permasalahan.