Lovology adalah ilmu yang mempelajari tentang love and relationhip goals management yang
pertama kali dipublikasikan oleh Bara Susanto, seorang lovolog atau pakar
lovology pertama Indonesia.
Lovology merupakan model pendidikan karakter yang mengajarkan
tentang cinta dan kebersamaan dengan metode yang tepat dan sistematis. Sehingga
lovology bisa diajarkan kepada siapapun sesuai usia dan kebutuhannya. Lovology
juga mengajarkan tentang bagaimana mengelola sebuah hubungan untuk mencapai relationship goals atau impian sempurna kebersamaan yang diinginkan.
Hasil dari proses pembelajaran lovology ditandai dengan
munculnya sebuah kecerdasan yang paling sesuai untuk aktivitas percintaan dan
kebersamaan, yaitu Sexual Intelligence (SI) atau Kecerdasan Seksual. Kecerdasan inilah yang
kemudian mampu membangkitkan sebuah kesadaran baru dalam memenuhi takdir hidup
manusia untuk berpasang-pasangan dan melanjutkan keturunan selanjutnya. Tentu
saja perilaku seksual manusia dengan SI akan jauh lebih baik jika dibandingkan
dengan ketika hanya mengandalkan instict atau naluri semata.
Sexual Intelligence (SI) terlebih dahulu saya publikasikan
pada akhir 2017 melalui sebuah buku SexualIntelligence – Basic for Relationship Goals. Sedangkan Lovology dalam
sebuah buku akan mulai saya publikasikan pada 2018. Keduanya saya publikasikan setelah
melakukan riset panjang selama 9 tahun (2009-2017) tentang “Pengaruh Perilaku Seks,
Seksual dan Seksualitas Dalam Pencapaian Semua Tujuan Hidup Manusia”.
Jadi, lovology adalah ilmu yang tepat untuk mempelajari
tentang cinta dan kebersamaan. Sedangkan SI adalah kecerdasan yang tepat untuk
membentuk pola perilaku dan menjalankan semua bentuk aktifitas dalam percintaan
dan kebersamaan. Sehingga kedua hal ini mampu membentuk sebuah kesadaran baru
untuk bisa mengelola cinta dan kebersamaan dengan baik. Serta mampu meraih
semua impian sempurna kebersamaan dengan mudah.
Baca
juga:
Dalam lovology, bentuk kebijaksanaan dalam hidup ini adalah
ketika memperlakukan cinta sebagai bentuk aktivitas dengan kecerdasan yang
tepat, mampu mendeskripsikan impian sempurna kebersamaan dengan jelas dan
meraihnya dengan metode yang tepat. Serta memiliki kemampuan untuk
menyelesaikan berbagai masalah dengan solusi terbaik dengan cepat dan tepat.
Sehingga manusia hidup dengan panduan yang jelas dalam percintaan. Bukan hanya
mengandalkan insting seperti yang terjadi selama ini yang menyebabkan mengapa
cinta itu buta. Karena lovology menjadikan cinta itu tidak buta.
Tentang percintaan, lovology mengajarkan berbagai wajah dalam
cinta dengan menggunakan 7 kecerdasan seksual sebagai acuan dasar pembelajaran
dengan batasan dan arah yang jelas. Termasuk juga memahami hukum sebab-akibat
yang timbul karenanya. Tentang kebersamaan, lovology mengunakan berbagai
pendekatan dan metode untuk mengelola berbagai bentuk hubungan percintaan agar
mampu meraih semua impian sempurna kebersamaan.
Agar memiliki kebersamaan yang bahagia, harmonis, hebat, sukses dan kaya dengan
sangat mudah, nyaman, aman dan memuaskan. Termasuk juga mengelola sebab-akibat
yang timbul karenanya.
Intinya, cinta itu adalah anugerah Sang Maha Pecipta yang
harus dikelola dengan baik. Karena cinta memiliki konsekuensi hukum
sebab-akibat yang nyata di dunia dan benar-benar bisa dirasakan secara langsung
seumur hidup. Serta konsekuensi hukum sebab-akibat akhirat yang telah jelas
tertulis dalam berbagai kitab suci. Sebab yang baik akan membawa kebaikan pada
akhirnya, namun sebaliknya, sebab yang buruk akan membawa keburukan pada
kehidupan selanjutnya.
Saya Bara Susanto, Lovolog dan Pakar SI, selalu berharap semoga
lovology bisa membangun kesadaran baru dalam percintaan dan kebersamaan.
Lovology juga bisa menjadi jembatan untuk mewujudkan relationship goals atau impian sempurna kebersamaan yang penuh
kebahagiaan, keharmonisan, kehebatan, kesuksesan dan kekayaan.
Baca juga:
Baca juga: