Sexual Intelligence for Basic Relationship Goals merupakan
penjabaran tentang evolusi seksual dan revolusi seksual. Delapan bab dalam buku
ini berbicara tentang pondasi sebuah gerakan perubahan yang didasarkan atas
ilmu pengetahuan yang selama ini sengaja dikubur dalam-dalam karena dianggap
sebagai pornografi. Kata ajaib “itu tabu” seakan-akan menjadi pembenaran
berjalannya roda pembodohan seksual
dengan mengecilkan arti kecerdasan seksual dalam siklus kehidupan manusia. Karena
kecerdasan seksual pun ikut dikubur sebagai bagian dari pornografi. Akibatnya,
evolusi seksual selama ini hanya berhasil membangun sexual instinct yang sebenarnya tidak berbeda dengan hewan secara
alami. Sehingga butuh sebuah revolusi yang bisa membangun sexual intelligence, karena kita adalah manusia.
Seluruh hasil riset tentang “Pengaruh Perilaku Seks, Seksual
dan Seksualitas Dalam Pencapaian Semua Tujuan Hidup Manusia” yang saya lakukan
selama 9 tahun ini (2009-2017) digambarkan dalam bagan ERS (Evolusi dan Revolusi
Seksual).
Buku ini merupakan pandangan saya secara umum tentang Sexual Instinct dan Sexual Intelligence yang memiliki sexual cause and effect yang sangat berbeda. Intinya sebab yang
baik sejak awal akan membawa kebaikan pada akhirnya, begitu juga sebaliknya.
Dan evolusi seksual yang berjalan lambat selama ini menjadi sebab yang tidak
baik yang mengakibatkan manusia menjadi makhluk yang paling rapuh jika harus
berhadapan dengan masalah percintaan dan kebersamaan. Percintaan dan
kebersamaan ini pasti tidak akan pernah lepas dari aktivitas seks, seksual dan
seksualitas.
Evolusi seksual seperti yang kita alami saat ini saya
gambarkan sebagai roda pembodohan seksual yang terus berputar secara turun-temurun
sebagai proses pembelajaran seksual yang salah. Sehingga selama ini manusia hanya
mengandalkan sexual instinct. Akibatnya,
sexual action menjadi tanpa batasan,
arah dan tujuan yang benar yang mendorong manusia hidup dengan perilaku seksual
yang salah. Jadi jangan heran jika sexual
history yang buruk akan memberikan pengaruh yang buruk bagi masa depan
manusia. Ini tentang sexual cause and
effect, sebab buruk akan memberikan pengaruh yang buruk pada akhirnya.
Revolusi seksual berbeda dengan evolusi seksual, karena
perilaku seksual dilakukan berdasarkan sexual
intelligence, bukan dengan sexual
instinct. Kecerdasan seksual ini hanya bisa didapatkan melalui sexual building. Metode sexual building mengajarkan tentang
seks, seksual dan seksualitas sebagai tiga hal yang berbeda yang bisa diberikan
sesuai usia dan kebutuhannya. Efek positif yang terjadi adalah sexual action memiliki batasan, arah dan
tujuan yang jelas dalam membangun sexual
history yang baik secara mandiri, bersama pasangan, dalam keluarga dan
dalam masyarakat. Sehingga jangan heran, jika sexual history yang baik akan memberikan pengaruh yang baik pula bagi
masa depan setiap manusia. Ini adalah tentang sexual cause and effect, sebab baik sejak awal akan memberikan
pengaruh yang baik pada akhirnya.
Tentang Sexual Intelligence (SI) atau Kecerdasan Seksual
dalam bahasa Indonesia, saya pun telah berhasil mendeskripsikannya dengan baik
dan benar tanpa unsur pornografi. SI merupakan kemampuan untuk memahami,
melakukan dan menyelesaikan berbagai hal yang berhubungan dengan 7 aspek
kecerdasan seksual. Terdiri dari aspek agama, biologis, klinis, psikososial,
budaya, finansial dan perilaku yang membangun kecerdasan seksual itu sendiri.
Tidak ada unsur pornografi dalam kecerdasan seksual ini, sehingga siapapun bisa
mempelajari SI sesuai usia dan kebutuhannya. Jadi tidak ada alasan lagi untuk
tetap menganggap SI sebagai kecerdasan berbau mesum yang penuh pornografi.
Semoga buku Sexual Intelligence for Basic Relationship Goals
bisa menjadi pondasi yang baik dalam membangun pribadi, pasangan dan keluarga
hebat dengan perilaku seksual yang baik agar semua tujuan hidup dalam
kebersamaan bisa tercapai, amien. Karena Anda semua berhak untuk mendesain
kehidupan dan masa depan yang penuh kebahagiaan, keharmonisan, kehebatan,
kesuksesan dan kekayaan.